B. Indonesia

Pertanyaan

buatlah contoh cuplikan cerita yang menggambarkan konflik sosial!

1 Jawaban

  • OLEH : MUHAMMAD PUTERA SUKINDAR

     

    Membaca cerita pendek yang berjudul Peter Pan Karya Eka Kurniawan mengingatkan saya akan peristiwa penculikan seorang aktivis sekaligus sastrawan masa pemerintahan orde baru yang tidak pernah ditemukan lagi hingga kini; yakni Wiji Thukul. Tentu saja kesimpulan itu berdasarkan pembacaan dan pemaknaan saya saja. Di mana latar yang digambarkan di cerpen itu, mengingatkan saya akan keotoriteran pemerintah pada masa orde baru. Kecurigaan itulah yang membuat saya ingin mengenalisis cerpen tersebut, melihat konflik sosial yang terjadi di sana dengan tinjauan sosiologi sastra.

     

    Peter Pan bercerita tentang seorang mahasiswa yang dijuluki sebagai Peter Pan karena tidak lulus-lulus kuliahnya, meski sang kekasih Tuan Puteri sudah mendapatkan gelar doktoral sekalipun padahal mereka masuk kuliah secara bersama. Ia menyatakan perang dengan pemerintah karena tidak menyukai sistem kerja pemerintah; dimana rakyat-rakyatnya begitu miskin sementara pejabat hidup mewah. Negara sudah diambang bangkrut karena utang luar negeri dan sang ditaktor sudah lama berkuasa, menutup kesempatan kerja bagi orang yang memiliki bakat menjadi presiden.

    Lelaki yang tidak pernah berkeinginan menjadi penyair ini menjadi mengerikan setelah demonstrasi pertamanya yang gagal, karena diduga memiliki bakat yang luar biasa untuk mengumpulkan orang, mengorganisasinya, yang akhirnya ia persiapkan menjadi individu-individu yang militan. Puisi-puisinya juga pandai menghipnotis orang banyak hinggak akhirnya Peter Pan dituduh subversif dan mengganggu keamanan. Hingga suatu ketika ia ditangkap di rumah Tuan Puteri. Bagaimana nasibnya setelah itu tidak ada yang pernah tahu, mungkin sang ditaktor sendiri yang tahu. Jasadnyapun tidak pernah dikenang lagi, aksi-aksinya terlupakan begitu saja. Meski akhirnya ditaktor itu tumbang juga karena pergerakan mahasiswa, buruh, dan kerusakan yang melanda kota.

    Begitulah sinopsis dari cerita pendek Peter Pan karya Eka Kurniawan, dan konflik sosial yang terjadi di atas tentu merepresentasikan keadaan sebenarnya pada masa itu. Karena bagaimanapun karya sastra lahir tidak jatuh begitu saja dari langit, melainkan sebuah refleksi dari aspek-aspek kehidupan yang ada dalam masyarakat. Membahas sebuah karya sastra, tentunya tidak bisa terlepas dari beberapa faktor yang berada di luar teks sastra itu sendiri. Situasi sosial yang melatarbelakangi penciptaan karya sastra, dalam hal ini isu atau persoalan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat tertentu, membuat karya sastra tidak dapat dipisahkan dari lingkungan masyarakat tempat sastrawan hidup. Itulah mengapa saya memilih sosiologi sastra sebagai pisau bedahnya untuk menganalisis konflik sosial yang terjadi di dalam cerita pendek Peter Pan karya Eka Kurniawan ini.

    Sebelum masuk analisis, ada perlunya kita mengetahui apa itu sosiologi sastra. Dalam paradigma studi sastra, sosiologi sastra, terutama sosiologi karya sastra, dianggap sebagai perkembangan dari pendekatan mimetik, yang dikemukakan plato, yang memahami karya sastra dalam hubungannya dengan realitas dan aspek sosial kemasyarakatan. Pandangan tersebut dilatarbelakangi oleh fakta bahwa keberadaan karya sastra tidak dapat terlepas dari realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat.  Dalam bukunya Theori of Literature, Rene Wellek dan Austin Warren (1994), menawarkan adanya tiga jenis sosiologi sastra, yaitu sosiologi pengarang, sosiologi karya sastra, dan sosiologi pembaca.

    Saya menggunakan sosiologi karya untuk menganalisis cerita pendek ini. Sosiologi karya sastra adalah kajian sosiologi sastra yang mengkaji karya sastra dalam hubungannya dengan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Sosiologi sastra ini berangkat dari teori mimesis Plato, yang menganggap sastra sebagai tiruan dari kenyataan. Fokus perhatian sosiologi karya sastra adalah pada isi karya sastra, tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri dan yang berkaitan dengan masalah sosial (Wellek dan Warren, 1994).

    Selanjutnya saya akan menjabarkan apa itu konflik sosial, konflik merupakan gambaran tentang terjadinya percecokan, perselisihan, atau pertentangan sebagai akibat dari perbedaan-perbedaan yang muncul dari kehidupan masyarakat, baik perbedaan secara individual maupun perbedaan kelompok. Menurut Irving (1995:156) mengatakan bahwa pada umumnya konflik sosial mengandung suatu rangkaian fenomena pertentangan dan pertikaian antara pribadi, kelompok melalui dari konflik kelas sampai pada pertentang dan peperangan Internasional. Konflik sosial sebagai suatu perjuangan terhadap nilai dan pengakuan terhadap status yang langka, kemudian kekuasaan dan sumber sumber pertentangan dinetralisir dan dilangsungkan, atau dieliminir saingan-saingannya.


Pertanyaan Lainnya